UNIVERSITAS INDONESIA
Nama : Dimas Rizki Pratomo
NPM : 0806355090
SINTAKSIS
Sintaksis merupakan bagian dari
subsistem tata bahasa atau gramatika. Sintaksis menelaah struktur satuan bahasa
yang lebih besar dari kata, mulai dari frasa hingga kalimat. Sintaksis
merupakan studi gramatikal struktur antarkata. Struktur yang dimaksud disini
untuk sebagian, ialah urutan kata. Sebagian besar makna suatu frasa, misalnya
bergantung pada urutan kata pembentuknya. Contoh :
1.
Adik guru
2.
Guru adik
Antara kalimat 1 dan 2
memiliki perbedaan makna. Tapi,kadang – kadang perubahan urutan kata tidak
berpengaruh terhadap makna. Misal :
@
Kemarin kami membeli penggaris di toko buku.
@
Kemarin di toko buku kami membeli penggaris.
Gramatikal dan
Tidak Gramatikal
Tata bahasa atau gramatika
setiap bahasa mencakup kaidah – kaidah sintaksis yang mencerminkan pengetahuan
penutur bahasa atas fakta – fakta tersebut. Rangkaian kata yang mematuhi kaidah
sintaksis disebut apik, sebaliknya,
yang tidak mematuhi kaidah sintaksis disebut tidak apik.
Tafsir Ganda
Pengetahuan sintaksis tidak
hanya menetapkan rangkaian mana yang gramatikal dan mana yang tidak gramatikal,
tetapi juga menjelaskan tafsir ganda atau ketaksaan. Contoh :
1.
Laki – laki
dan perempuan tua.
2.
Istri kolonel
yang nakal itu
Kata tua pada kalimat 1
dapat menjadi atribut atau keterangan pada perempuan saja atau baik pada laki –
laki maupun pada perempuan. Pada frasa yang nakal pada kalimat 2 dapat
menjadiatribut atau keterangan pada istri atau pada kolonel.
Hubungan Gramatikal
Pengetahuan sintaksis juga memungkinkan
kita untuk menentukan hubungan – hubungan gramatikal di dalam kalimat, misalnya
subjek atau objek. Contoh :
1.
Dimas mencium Wulan
2.
Wulan mencium
Dimas
3.
Wulan dicium
Dimas
Pada contoh 1, Dimas menjadi
subjek yang dipahami sebagai pelaku perbuatan, sementara Wulan sebagai objek
yang dikenai.
Kaidah – kaidah sintaksis
mengungkapkan hubungan – hubungan gramatikal antar kata dalam sebuah kalimat
serta memperlihatkan kapan perbedaan struktural mengakibatkan perbedaan makna
dan kapan tidak.
Struktur Kalimat
Kata – kata di dalam sebuah
kalimat takluk kepada kaidah yang mengatur urutan kata dan pengelompokan kata.
Kategori Gramatikal
Golongan ujaran yang saling dipersulihkan
tanpa kehilangan kegramatikalanya disebut kategori gramatikal. Kategori
gramatikal meliputi kata, frasa, klausa dan kalimat. Kategori gramatikal
mengisi tempat – tempat tertentu dalam suatu konstruksi bahasa. Tempat tersebut
dinamakan fungsi gramatikal.
Kata
Kata dapat digolongkan atas dua
jenis besar, yaitu partikel dan kata penuh. Partikel adalah kata yang jumlahnya
terbatas, biasanya tidak mengalami proses morfologis, bermakna gramatikal dan
dikuasai denga cara menghafal. Kata penuh mempunyai ciri yang berlawanan dengan
partikel, yang terutama adalah maknanya yang bermakna leksikal. Kata penuh
dibagi yaitu nomina (kata benda), verba (kata kerja), adjektiva (kata sifat),
adverbia (kata keterangan), Preposisi (kata depan), dan sebagainya.
Frasa
a.
Frasa
eksosentris
Frasa
yang salah satu pembentuknya berbentuk preposisi. Contoh :
1. Di rumah
2. Kepada mereka
b.
Frasa
endosentris
Frasa
yang mempunyai induk. Contoh :
1. Kucing Hitam
c.
Frasa
koordinatif
Frasa
yang berinduk ganda. Contoh :
1. Ayah dan Ibu
2. Tua dan Muda
Klausa
a. Klausa bebas : klausa yang dapat berdiri sendiri
menjadi kalimat.
b. Klausa terikat : klausa yang tidak dapat bersiris
endiri sebagai kalimat.
Kalimat
Kalimat
berdasarkan jumlah dan macam klausanya :
a.
Kalimat
sederhana atau kalimat tunggal.
b.
Kalimat
bersusun
c.
Kalimat
majemuk
d.
Kalimat
mejemuk bersusun.
Berdasarkan
struktur intern klausa utamanya :
a. Kalimat lengkap
b. Kalimat tak lengkap
Berdasarkan
jenis tanggapan yang diharapkan :
a. Kalimat pernyataan
b. Kalimat pertanyaan
c. Kalimat perintah
Berdasarkan
sifat antara pelaku dan perbuatan ;
a. Kalimat aktif
b. Kalimat pasif
c. Kalimat tengah
d. Kalimat netral
Berdasarkan
ada tidaknya unsur ingkar atau unsur negatif di dalam predikatnya :
a. Kalimat positif
b. Kalimat negatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar