UNIVERSITAS INDONESIA
Nama : Dimas Rizki Pratomo
NPM : 0806355090
Morfologi
Morfologi
merupakan studi gramatikal struktur intern kata. Morfologi sering disebut juga
tata kata atau tata bentuk. Dalam morfologi terdapat istilah morfem. Morfologi
mengenal unsur dasar satuan terkecil dalm wilayah pengamatannya. Apa itu Morfem
? Morfem adalah satuan terkecil dalam morfologi. Morfem merupakan satuan hasil
abstraksi wujud lahiriah atau bentuk fonologisnya. Sebagian besar morfem
mempunyai wujud lahiriah yang tetap dimanapun tempatnya, namun, ada sebagian
morfem yang berbeda wujud lahiriahnya jika berbeda tempatnya. Misalnya morfem
“di”, merupakan contoh morfem yang mempunyai satu wujud fonologis, sedangkan
morfem “me” dan “ber” merupan contoh morfem yang mempunyai lebih dari satu wujud
fonologis. Anggota – anggota suatu morfem disebut Alomorf morfem itu.
J Jenis – jenis
morfem
Morfem
dapat dibedakan menurut jenisnya melalui beberapa ukuran, yaitu :
a.
Berdasarkan banyaknya
alomorf yang dimiliki
1.
Morfem beralomorf satu,
contoh morfem “di”
2.
Morfem beralomorf lebih
dari satu, contoh morfem “me” dan “ber”
b.
Menurut kemungkinan
berdiri sebgai kata
1.
Morfem terikat, contoh
“di” dan “ber”
2.
Morfem bebas, mampu
berdiri sendiri sebagai kata, contoh “lihat”, “orang” dsb.
c.
Menurut jenis fonem
yang menyusunnya
1.
Morfem segmental,
disusun oleh unsur- unsur segmental, contoh “lihat”, “orang”, “ter” dsb.
2.
Morfem suprasegmental.
Contoh dalam bahasa di sudan.
3.
Morfem segmental –
suprasegmental.contoh dalam bahasa cina.
d.
Berdasarkan hubungan
bagian – bagian morfem
1.
Morfem utuh, contoh
“ter”, “pun”, “lihat”
2.
Morfem terbagi, contoh
“ke....an”, “per....an”
e.
Berdasarkan macam
maknanya
1.
Morfem leksikal,
mempunyai makna yang menunjuk kepada benda, hal, perbuatan atau sifat di
sekitar kita. Contoh “pohon”, “duduk”
2.
Morfem gramatikal,
tidak mempunyai makna dasar, contoh “ber”, “me”
Morfem dan makna gramatikal
Beberapa
kategori makna gramatikal :
a.
Jumlah. Masing – masing
bahasa membedakan kategori tunggal dan kategori jamak.
b.
Jenis. Afiks pada kata
menunjukkan kata tersebut maskulian atau feminin.
c.
Milik. Milik dinyatakan
dengan afiks, misal “-ku”
d.
Kala. Waktu terjadinya
suatu perbuatan.
e.
Aspek. Berkaitan dengan
macam perbuatan.
f.
Diatesis. Menggambarkan
hubungan antara pelaku atau peserta dengan perbuatan.
g.
Orang. Kategori makna,
seperti orang pertama, orang keduadan orang ketiga.
h.
Modus. Menggambarkan
suasana psikologis suatu perbuatan sebagaimana ditafsirkan oleh pembaca.
1.
Modus indikatif,
menunjukkan sikap netral
2.
Modus optatif,
menunjukkan harapan
3.
Modus interogatif,
menunjukkan pertanyaan
4.
Modus kondisional,
menunjukkan persyaratan terjadinya perbuatan
5.
Modus imperatif,
menunjukkan perintah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar